Kata Digital berasal dari kata Digitus, dalam
Bahasa Yunani yang berarti jari-jemari. Apabila jari-jemari seseorang dihitung,
maka akan berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix,
yaitu 1 dan 0. Oleh karena itu digital merupakan penggambaran dari suatu
kondisi bilangan
yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau OFF dan ON (sistem bilangan biner), dapat juga disebut dengan istilah Bit (Binary Digit). Semua sistem komputer
menggunakan sistem digital sebagai basis datanya.
Peralatan canggih, seperti komputer, pada prosesornya memiliki serangkaian perhitungan
biner yang rumit. Dalam gambaran yang mudah, proses biner adalah seperti saklar pada lampu, yang memiliki 2 keadaan, yaitu OFF (0) dan ON (1). Pada kondisi saklar
lampu yang ditekan (tombol ON), maka lampu akan menyala & ruangan akan
tampak terang, tapi sebaliknya jika saklar lampu tidak ditekan (tombol OFF),
maka lampu tidak menyala & ruangan tampak gelap. Misalnya ada 20 buah lampu
dan saklar, jika saklar itu dinyalakan dalam posisi A, maka ia akan membentuk
gambar bunga, dan jika saklar itu dinyalakan dalam posisi B, maka ia akan
membentuk gambar hati. Begitulah kira-kira biner digital tersebut.
Sirkuit elektronik adalah rangkaian listrik yang memakai komponen-komponen elektronika aktif, seperti transistor dan sirkuit terpadu (IC atau chip). Rangkaian atau sirkuit elektronik bisa bersifat sangat kompleks, walaupun sirkuit ini memakai prinsip dasar yang sama seperti pada sirkuit listrik biasa. Sirkuit elektronik biasanya dikategorikan menjadi tiga bagian: rangkaian analog, rangkaian digital, dan rangkaian kombinasi di antaranya.
Rangkaian elektronik analog berkaitan dengan sinyal yang berubah secara kontinyu
(halus atau sedikit demi sedikit) sesuai dengan informasi yang dikandungnya.
Beberapa peralatan elektronik seperti penguat daya (power amplifier), tunner, radio, dan televisi menggunakan sinyal
analog terutama di bagian penguat depan (pre-amp) dan bagian penguat akhirnya. Komponen utama dalam rangkaian elektronik analog adalah komponen pasif
(seperti resistor, kapasitor, induktor, dan transformator), dan komponen aktif (seperti transistor, dioda, FET, CMOS, dll). Sinyal analog sebenarnya adalah istilah yang digunakan dalam ilmu teknik (terutama teknik elektro, teknik informasi, dan teknik kendali), yaitu suatu besaran yang dapat berubah dalam waktu dan atau ruang, dan
mempunyai semua nilai untuk setiap nilai waktu (dan atau setiap nilai ruang).
Digunakan juga istilah sinyal kontinyu, untuk menggambarkan bahwa besaran itu mempunyai nilai yang kontinyu (tak
terputus).
Contoh sinyal analog adalah sinyal elektrik yang dihasilkan oleh peralatan elektrik non-digital.
Pada rangkaian elektronik digital, sinyal listrik yang dipakai akan berubah secara diskrit (tinggi atau
rendah) sesuai dengan nilai logika (1 atau 0) dari informasi yang akan
diproses. Rangkaian elektronik digital adalah rangkaian elektronika yang tersusun dari
berbagai komponen elektronika yang membutuhkan aliran daya listrik untuk
menggerakkan atau membuat komponen tersebut berfungsi. Biasanya komponen
elektronika dalam rangkaian digital ini dirancang hanya memiliki dua keadaan, yaitu
logika 1 (high, active,
true) dan logika 0 (low,
non-active, false). Rangkaian elektronika
yang menggunakan sinyal digital ini di antaranya adalah gerbang logika, jam digital, kalkulator, PDA (Personal Data Assistant atau komputer saku), mikroprosesor, dan komputer.
Rangkaian elektronik kombinasi adalah rangkaian elektronik yang mengandung kedua macam tersebut, yaitu sinyal
analog dan sinyal digital. Beberapa contoh rangkaian yang menggunakan kedua
macam sinyal ini adalah pembanding (comparators), penghitung (pencacah atau timers), ADC (Analog to Digital Converter), dan DAC (Digital to Analog Converter).
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon