Pengenalan Konsep Dasar Digital



Pengenalan Konsep Dasar
a.   Representasi Bilangan (Menyatakan nilai bilangan)

Terdapat dua cara dalam merepresentasikan bilangan dari kuantitas : analog dan digital.

-Representasi Analog adalah satu kuantitas yang dinyatakan dengan kuantitas yang lain dan berbanding lurus dengan kuantitas pertama.

Contoh : Speedometer, dimana simpangan jarum sebanding dengan kecepatannya.Jadi, posisi sudut dari jarum menyatakan besarnya kecepatan, dan jarum tersebut mengikuti setiap perubahan yang terjadi saat kecepatan kendaraan naik atau turun.

Contoh lain : Kuantitas analog dapat ditemui pada microphone. Pada alat (microphone) tegangan output yang dihasilkan sebanding dengan amplitudo gelombang2 suara yang masuk microphone, jadi perubahan2 pada tegangan output mengikuti perubahan2 getaran suara pada input-nya.

Jadi, berdasarkan dua contoh di atas bahwa keduanya dapat berubah secara bertingkat pada suatu rentang harga kontinyu.
-  kecepatan mobil dapat mencapai setiap harga antara nol sampai 100 km/jam. Demikian juga halnya, output microphone dapat mencapai setiap harga antara nol sampai 10mV (yaitu 1mV ; 2,38mV ; 9,98mV).

-Representasi Digital adalah kuantitas2 yang tidak dinyatakan dengan kuantitas sebanding tetapi dengan simbol2 yang disebut digit.

Contoh : Perhatikanlah jam digital yang menunjukkan waktu dalam bentuk digit-digit desimal, yang menyatakan jam, menit & detik. Sebagaimana telah diketahui bahwa waktu hari secara kontinyu berubah, tapi yang terbaca pada jam digital tidak berubah satu step demi satu step per menit (atau per detik). Dengan kata lain, representasi digital dari waktu berubah dalam step-step diskrit, dibandingan representasi analog dari waktu yang ditunjukkan oleh jarum jam, dimana pembacaan skala berubah secara kontinyu.

Dengan demikian, perbedaan utama antara kuantitas analog dan kuantitas digital, secara sederhana dapat dinyatakan sbb :
analog à kontinyu
          digital à diskrit (step by step)

Oleh karena, representasi digital memiliki sifat diskrit, maka pada saat membaca harga suatu kuantitas digital tidak ada tafsiran mendua / ganda, sedangkan harga dari kuantitas analog seringkali menimbulkan interpretasi / penafsiran yang berbeda.

Apakah rangkaian digit itu ?

Perbandingan Rangkaian Analog dengan Rangkaian Digital
Deskripsi Rangkaian Analog
Deskripsi Rangkaian Digital
-     Dalam Rangk.Analog isyarat masukan yg berubah secara kontinyu (arus, tegangan dsb) akan menimbulkan keluaran yg berubah secara kontinyu, dg mengikuti kaidah pernyataan matematik dg variabel masukannya. Contoh : Pada rangkaian penguat (power amplifier) berlaku rumus Vo = A x Vi

-      Untuk Rangk.Digital pada isyarat masukan dan isyarat keluaran, selalu hanya dikenai dua harga / dua kondisi, yaitu Logika ”0” atau kondisi rendah / Low (L) dan dalam praktek disamakan dg tegangan 0 volt. Dan Logika ”1” atau kondisi tinggi / High (H) dan dalam praktek disamakan dg tegangan 5 volt.
-      Jadi, dalam pengertian ini terdapat dua kondisi ekstrim.

Keterangan : Power Amplifier (Penguat Daya)

Penguat Daya (Power Amplifier) adalah rangkaian elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum) listrik. Dalam bidang audio, power amplifier akan menguatkan signal suara (yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian input-nya menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian output-nya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi frekuensi disebut sebagai fungsi transfer.
Jadi, gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output (Pout) dengan daya di bagian input-nya (Pin) dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari gain (G) ini biasanya memakai decibel (dB). Dalam bentuk rumus hal ini dinyatakan sebagai berikut:
G(dB)=10log(Pout/Pin)
Pout adalah power atau daya pada bagian output, dan Pin adalah daya pada bagian input-nya.
b.  Sistem Digital dan Sistem Analog
Sistem Analog (analog = sejenis / serupa / identik) besaran listrik (arus, tegangan dsb) diwujudkan dalam suatu kuantitas yang mengalami perubahan secara kontinyu. Misalnya pada jam analog, besarnya 1 menit dianalogikan dengan kecepatan putar jarum sebesar 360°, dengan demikian semakin cepat perputaran jarum semakin cepat pula nilai 1 menit, sedangkan pada Sistem Digital perubahan besaran listrik diwujudkan dengan kuantitas diskrit (tak tentu) artinya perubahan itu akan bernilai langkah demi langkah (step by step).


Previous
Next Post »