Cara Menggunakan Macro di dalam Assembly

File MACRO dalam pemrograman Bahasa Rakitan merupakan file pembantu yang berfungsi menampung semua fungsi atau procedure dalam pemrograman Bahasa Rakitan. Ya, file MACRO adalah kumpulan perintah-perintah yang dibuat dalam bentuk procedure yang nantinya dapat dipanggil berulang-ulang tanpa mengetikkan kembali perintah yang sama dalam program. Untuk membuat file MACRO dalam Assembler sangat mudah sekali. Sebagai contoh kita akan membuat procedure “Bersihkan Layar”. Berikut langkah pembuatannya.
 Format procedure dalam file MACRO :
NamaProcedure MACRO

{BARIS PERINTAH}

ENDM

Procedure “Bersihkan Layar” yang diberi nama “clrscr”
clrscr  MACRO
 push AX
 push BX
 push CX
 push DX

 mov  AH, 06h
      mov  AL, 0  ; banyak baris yang dihapus
 mov  BH, 07h  ; warna layar
 mov  CH, 0  ; baris kiri
 mov  CL, 0  ; kolom kiri
 mov  DH, 24  ; baris bawah
 mov  DL, 79  ; kolom kanan
 int  10H

 pop  DX
 pop  CX
 pop  BX
 pop  AX
ENDM
 
Atau Macro Penjumlahan dengan nama penjumlahan dengan parameter a dan b:
Penjumlahan MACRO a,b
            MOV AX,a
            ADD AX,b
            endm


Terlihat bahwa pada kode program diatas nama procedure yang diberikan adalah “clrscr”. Dalam pembuatan file MACRO yang harus diperhatikan adalah register-register yang dipakai dalam baris perintah. Seperti yang terlihat bahwa register yang digunakan ada yang berasal dari register AX (AH, AL), BX (BH), CX (CH, CL), DX (DH, DL). Apabila ada salah satu register yang digunakan baik bernilai High (H) atau Low (L) maka register 16 bit-nya harus di PUSH terlebih dahulu karena pada file MACRO ini tidak dapat mengenal secara langsung register tinggi dan register rendah tersebut. Contoh yang digunakan adalah register AH dan AL maka harus di PUSH AX dan seterusnya. Setelah selesai membuat procedure baru dalam file MACRO tersebut yang tidak kalah penting lagi adalah cara penyimpanan, jangan sampai salah melakukan penyimpanan karena akan berakibat ERROR pada program. Jika dalam penyimpanan file Assembler diakhiri dengan Extention *.ASM maka penyimpanan file MACRO ini diakhiri dengan *.MCR yang merupakan singkatan dari MACRO. Misal kita simpan file MACRO tersebut dengan nama file “pustaka.MCR”

Cara menggunakan procedure MACRO :
include pustaka.mcr

.model small
.code
org 100H

mulai:

 clrscr  ; Nama procedure
        penjumlahan a,b
        int    20H      ; Kembali ke OS

end mulai
 
Sebelum memanggil nama procedure dalam program terlebih dahulu harus melakukan INCLUDE file MACRO yang telah dibuat dengan memanggil nama file sesuai nama file yang telah disimpan yaitu “bantu.mcr”. Include ini berfungsi untuk menyatakan lokasi procedure yang akan dipanggil (digunakan).

Catatan : JANGAN LUPA SIMPAN FILE PROGRAM ANDA SATU FOLDER DENGAN FILE MACRO ANDA
Previous
Next Post »